Seorang
manusia pasti sudah tak asing lagi dengan yang namanya cinta. Karakter
seseorang bisa saja berubah dengan kata cinta tersebut. Lingkungan pada jaman
sekar ini membuat orang yang tidak punya pacar, dikatakan tak hebat, tak laku,
tak gaul dan lain sebgainya. Sungguh ironis kata-kata mereka itu. Bahkan banyak
yang bilang pacaran sebagai ajang latihan agar kita terbiasa dengan pasangan
suatu saat ketika kita sudah nikah. Bahkan yang lebih parah lagi, ada orang
yang takut tidak punya pasangan hidup. Dia terus mencari pasangannya. Sungguh
hal yang tisak mengimani
adannya alloh.
Bukankah
alloh menciptakan setiap benda di jakat raya ini saling berpasangan. Malam
dengan siang, tinggi dengan rendah, panjang dengan pendek, panas dan dingin,
laki-laki dan perempuan. Bukankah alloh mengatakan bahwa seorang perempuan itu
di ciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Sehingga jauh sebelum kita hidup kita
sudah punya pasangan hidup. Lantas apa yang kita takutkan? Seandainya kita beriman kita pasti tenang akan
hal itu. Coba kita rasakan ketenangan hati, tahan ke sabaran kita, jangan
pedulikan sebuah lingkungan yang terus mempengaruhi diri kita. Jadikan itu
semua cobaan dan jadikanlah itu sebgai ajang latihan untuk melatih kesabaran
kita. Sudah selayaknya seorang muslim punya mental untuk menahan semua itu.
Penulis
sangat terinfirasi dengan filem cinta suci jahrana. Tokoh film yang
mempercayakan bahwa pasngannya ada di tangan alloh swt. Kesabaran yang luar
biasa yang di milikinya karena ingin mendapatkan suami yang solehah, meski pada
usianya yang terlanjur tua. Bahkan di film itu di ceritakan ketika mau terjadi
pernikahan, hedak calon suaminya terkena musibah tabrakan, namun dia tetap
tabah dan tetap sabar menghadapi itu semua. Sudah selayaknya kita menginfirasi
film itu, bahwa kita perlu kesabaran untuk menunggu pasangan kita.
Penulis
sungguh menyarankan teman-teman semua untuk menghindari berpacaran, karena itu
merupakan sesuatu yang tidak berguna, sesuatu yang tidak menguntungkan bagi
kita dan sesuatu yang sama sekali tidak di nilai oleh alloh swt. Bahkan alloh
tidak menyukai hal tersebut karena pacaran akan mendekatkan kita kiepada
kemaksiatan. Sungguh itu merupakan sesuatu yang harus di hindari. Banyak mitos
yang mengatakan baha pacaran itu boleh selagi kita tidak melakukan hal yang
bertentangan dengan agama, justru dengan berpacaran itu akan mendekatkan diri
kita sehingga bertentangan dengan agama. Dan pada saat itu kita jadi sasaran
syetan.
Penulis
merupakan salasatu korban dari pacaran sewaktu sma smpai mahasiswa semester 1,
namun penulis sadar betapa tidak bergunanya pacaran. Terjadi perbedaan ketika
penulis sedang pacaran dan tidak. Ketika berpacaran waktu penulis habis dengan
sia-sia hanya unntuk mengayomi seorang pacar. Namun ketika penulis lepas dari
yang namanya berpacaran banyak sesuatu yang lebih bermanfaat yang bisa penulis
gunkan. Salasatunya membuat saya menjadi seorang triner dan penulis artikel.
Yang kita
perlukan sekarang ini yaitu menambah keamanan kita, kita serahkan yang namanya
cinta kepada Alloh SWT. Dan kita harus beiman bahwa alloh sudah mengatur
pasangan kita. Jangan kahawatir dengan lingkungan yang terus mempengaruhi kita.
Kita harus kuat karena jika kita kuat kita akan jadi orang hebat. Banyak sekali
orang muslim yang semangat akan aktifitas ke islamannya gugur ketika
terpengaruhi virus merah muda. Kapan
islam akan jaya, ketika semua anak-anak muda berguguran karena virus
merah muda tersebut. Marilah kita lakukan hal-hal yang lebih bermanfaat. Kejayaan
bangasa ini ada di tangan pemuda.
Semoga
apa yang penulis sampaikan bisa bermanfaat dan membuat kita sadar bahwa cinta
ada di tangan alloh dan mari kita serahkan kepada alloh demi mencapanya ketenangan
hati.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar